Akhir-akhir
ini Saya sering mendengar orang-orang di kampus membicarakan tentang Smackdown,
tayangan gulat bebas profesional yang di Indonesia ditayangkan di channel MNC
Sport. Sebenarnya tidak salah mereka menyebut Smackdown, walaupun terkadang
yang ditayangkan adalah Raw. Ya, Smackdown dan Raw adalah suatu brand yang berada di bawah manajemen WWE
(World Wrestling Entertainment). Tidak banyak perbedaan antara Smackdown dan
Raw. Di negara asalnya, USA, Smackdown tayang pada Jumat malam dan Raw tayang
pada Senin malam. Dan biasanya setiap bulannya ada sebuah special event yang dilaksanakan pada hari Minggu. Sebenarnya
sekarang ada juga WWE Main Event, nah kalo yang ini Saya kurang tahu, baru
soalnya.
Kali
ini Saya akan mengulas lebih jauh tentang WWE itu sendiri, tidak terbatas pada
Smackdown atau Raw. Dan untuk menjawab paradigma masyarakat tentang tayangan
ini, yaitu gulat WWE adalah palsu atau tipuan atau sejenisnya. Menanggapi paradigma ini, Saya jadi terpikir,
semua tayangan yang kita nikmati di TV atau di bioskop, hampir semuanya adalah
tipuan dan rekaan, tapi kita tetap menontonnya, apa bedanya dengan WWE? Ada
yang berpendapat bahwa gulat adalah olahraga, tapi koq dibuat menipu seperti
itu? Hmm...bagaimana dengan Kung Fu Soccer dan sejenisnya? Tetap kita tonton
karena kita merasa terhibur dengan film tersebut. Sama juga dengan WWE, kita
menonton karena kita merasa terhibur, entah karena atraksi gulatnya atau
ceritanya. Saya sendiri lebih menyaksikan ceritanya. Ya, gulat WWE itu ada
ceritanya, tidak semerta-merta tanding terus jadi juara, tapi semua ada
ceritanya yang biasa disebut dengan feud.
Dari feud tersebut akan ada yang berteman
dan berlawanan. Dalam feud yang lain
bisa terjadi sebaliknya juga.
Bagaimana
dengan gerakan gulat yang dianggap tipuan? Beberapa orang yang Saya dengar
analisanya sudah cukup mengarah. Intinya, semua gerakan mereka sudah dilatih
terlebih dahulu sehingga semua gerakannya aman untuk dilakukan. Berbeda dengan
olahraga pada umumnya, gulat pada WWE lebih mengutamakan unsur Entertainment, jadi gerakan yang
dilakukan itu dibuat sedemikian rupa sehingga enak dilihat dan aman bagi
korbannya. Walaupun sebagai korban atas gerakan ini, sang korban tetap berperan
terhadap keberhasilan dan keamanan dari gerakan tersebut, jadi tidak hanya
tergantung pada pelaku gerakan tersebut, korban pun tidak hanya pasrah saja
menerima gerakan tersebut.
Chokeslam |
Jika
kita perhatikan lebih detil, semua gerakan memang telah dibuat seaman mungkin
untuk korbannya. Jika korban dibanting (Slam),
posisi punggung korban saat jatuh sejajar dengan matras, sehingga efek dari
bantingan tersebut tidak terlalu beresiko. Untuk serangan udara (Aerial), misalnya
Elbow Drop, sebenarnya bukan sikunya
yang kena badan, tapi ketiak pelaku yang menimpa badan korban. Leg drop pun kaki pelaku membentuk sudut
yang aman sehingga pada saat mengenai kepala korban, kepala korban berada dalam
sudut di bawah kaki pelaku, sehingga dapat meminimalisir damage yang dialami korban.
Bagaimana
dengan serangan keluar ring? Sama, semua dilakukan seaman mungkin. Bagaimana
caranya? Perhatikan setiap gerakan melompat keluar ring, terlihat korban
serangan biasanya berada dalam posisi berdiri dan siap menangkap pelaku. Saat
pelaku mengenai korban, yang terjadi sebenarnya adalah korban menangkap pelaku
dan jatuh bersama pelaku, dengan demikian serangan ini akan meminimalkan damage yang diakibatkan oleh pelaku
maupun yang diterima korban.
Bagaimana
dengan yang menjadi juara? Apakah telah diatur sebelumnya? Ya, semua gelar
juara telah diatur siapa yang akan menjadi juara. Hal ini biasanya terkait
dengan alur cerita yang sedang dimainkan oleh sang juara tersebut. Namun bukan
berarti yang punya alur cerita hanyalah sang juara, tapi juga yang tidak
memiliki gelar juara pun ada ceritanya. Untuk pertandingan-pertandingan yang
tidak ada alur ceritanya biasanya hanyalah pertandingan untuk memperkenalkan
profil pegulat (WWE Superstar) kepada penonton.
Leg Drop |
Bagaimana
dengan senjata yang digunakan? Semuanya telah dibuat demi keamanan para WWE Superstar. Hampir semua senjata yang digunakan terlihat solid dan keras, namun
sebenarnya tidak sekeras itu. Cara pemakaiannya pun di atur sedemikian rupa
sehingga damage yang terjadi tidak
terlalu berat. Sebagai contoh penggunaan kursi (chair), saat pelaku memukulkan kursi ke kepala korban, korban
melindungi kepalanya dengan tangannya, sehingga sebenarnya yang kena kursi
adalah tangannya, dan gerakan ini didukung dengan sudut pengambilan gambar dari
kameramen sehingga gerakan perlindungan tadi dapat tercover. Barang yang memang
benar-benar solid biasanya adalah mic,
sabuk juara, sledge hammer, dan ring bell. Walaupun solid, namun cara
penggunaannya tetap sama, yaitu korban tetap melindungi dirinya dengan tangan,
dan didukung oleh sudut pandang camera.
Sweet Chin Music |
Hal
lain yang mungkin belum banyak orang tahu, yaitu terdapat microphone di bawah
ring. Inilah yang menyebabkan suara gebrakan di ring terdengar sangat jelas di
TV, ini juga yang membangun suasana pertandingan tersebut. Untuk pukulan,
mereka menggunakan prinsip pukulan kosong, yaitu tangan tidak sepenuhnya
mengepal pada saat memukul lawan. Untuk tendangan, terkadang mengandalkan suara
yang dihasilkan oleh hentakan kaki, terkadang memanfaatkan sepatu tinggi yang
melindungi tulang kering. Pulukan atau tendangan yang mengenai lawan dengan
telak biasanya memang tidak berbahaya. Daerah yang dikenai biasanya punggung
atau dada. Jika mengenai kepala biasanya yang dikenai sebenarnya adalah leher,
bukan kepala.
Walaupun
sudah dilatih bertahun-tahun, mereka juga manusia, terkadang juga melakukan
kesalahan yang mengakibatkan pelaku atau korbannya cidera. Oleh karena itu, don’t ever try this at home, school, or
anywhere.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar