# Secara umum inflasi berarti kenaikan tingkat harga secara umum dari barang/komoditas dan jasa selama suatu periode waktu tertentu.
# Inflasi dapat dianggap sebagai fenomena moneter karena terjadinya penurunan nilai unit penghitungan moneter terhadap suatu komoditas.
# Inflasi: kenaikan menyeluruh dari jumlah uang yang harus dibayarkan (nilai unit penghitungan moneter) terhadap barang/komoditas dan jasa.
# Sebaliknya, jika terjadi penurunan nilai unit penghitungan moneter terhadap barang-barang/komoditas dan jasa, disebut deflasi (deflation).
# Ingat, fungsi uang: media pertukaran; pengukur nilai; unit perhitungan dan akuntansi; penyimpan nilai; instrumen terms of payment.
# Sedangkan motif orang menyimpan uang adalah: Transactionary Motive; Precautionary Motive; Speculative (Investment) Motive.
# Ekonomi masyarakat yang memakai sistem barter pertukaran barang/jasa dapat dianggap tidak akan mengalami inflasi.
# Barter sangat tidak efisien karena harus ada ‘double coincident of needs’ agar pertukaran barang dapat terjadi. Maka perlu adanya uang.
# Uang menjadi alat tukar yang lazim diterima dimana barang dan jasa dapat diperdagangkan dengan uang daripada dengan sistem barter.
# Uang berbentuk/terbuat mulai dari logam mulia sampai dengan bahan yang kurang berharga seperti kertas atau logam biasa.
# Saat ini, intrinsic value (nilai dari bahan yang digunakan sebagai uang) biasanya jauh lebih kecil daripada nilai nominal uang tersebut.
# Akibat dari rendahnya intrinsic value (nilai intrinsic) uang inilah yang menjadi salah satu sebab terjadinya inflasi.
# Paul A. Samuelson: inflasi dapat digolongkan menurut tingkat keparahannya, yaitu Moderate Inflation; Galloping Inflation; Hyper Inflation.
# Moderate Inflation: karakteristiknya adalah kenaikan tingkat harga yang lambat. Umumnya disebut sebagai ‘inflasi satu digit’.
# Pada Moderate Inflation, orang masih mau untuk memegang uang dan menyimpan kekayaannya dalam bentuk uang daripada dalam bentuk asset riil;
# Galloping Inflation: inflasi pada tingkat ini terjadi pada tingkatan 20% sampai dengan 200% per tahun.
# Pada Galloping Inflation orang hanya mau memegang uang seperlunya saja, sedangkan kekayaan disimpan dalam bentuk aset-aset riil.
# Pada Galloping Inflation orang akan menumpuk barang-barang, membeli rumah dan tanah.
# Pada Galloping Inflation, pasar uang akan mengalami penyusutan dan pendanaan akan dialokasikan melalui cara-cara selain dari tingkat bunga.
# Pada Galloping Inflation, orang tidak akan memberikan pinjaman kecuali dengan tingkat bunga yang amat tinggi.
# Banyak perekonomian yang mengalami Galloping Inflation tetap berhasil ‘selamat’ walaupun sistem harganya berlaku sangat buruk.
# Pada Galloping Inflation orang cenderung mengirimkan dananya untuk berinvestasi di luar negeri daripada di dalam negeri (capital outflow);
# Hyper Inflation: inflasi jenis ini terjadi pada tingkatan yang sangat tinggi yaitu jutaan sampai trilyunan persen per tahun.
# Hyper Inflation adalah inflasi yang amat ‘mematikan’ ini. Contohnya adalah Weimar Republic di Jerman pada tahun 1920-an.
# Penyebab inflasi: Natural Inflation dan Human Error Inflation; Actual / Anticipated / Expected Inflation dan Unanticipated / Unexpected Inflation.
# Penyebab inflasi: Demand Pull dan Cost Push Inflation; Spiralling Inflation; Imported Inflation dan Domestic Inflation.
# Natural Inflation adalah inflasi yang terjadi karena sebab-sebab alamiah yang manusia tidak mempunyai kekuasaan dalam mencegahnya.
# Human Error Inflation adalah inflasi yang terjadi karena kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh manusia sendiri.
# Pada Expected Inflation tingkat suku bunga pinjaman riil akan sama dengan tingkat suku bunga pinjaman nominal dikurangi inflasi.
# Pada Unexpected Inflation tingkat suku bunga pinjaman nominal belum atau tidak merefleksikan kompensasi terhadap efek inflasi.
# Demand Pull Inflation disebabkan perubahan yang terjadi pada sisi Permintaan Agregatif (AD) dari barang dan jasa pada suatu perekonomian.
# Cost Push Inflation terjadi karena adanya perubahan pada sisi Penawaran Agregatif (AS) dari barang dan jasa pada suatu perekonomian.
# Spiralling Inflation disebabkan inflasi yang terjadi sebelumnya yang terjadi akibat inflasi yang terjadi sebelumnya lagi dan seterusnya
# Imported Inflation: inflasi di negara lain yang ikut dialami suatu negara karena harus menjadi price taker pada pasar internasional.
# Domestic Inflation bisa dikatakan inflasi yang hanya terjadi di dalam negeri suatu negara yang tidak begitu mempengaruhi negara lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar