Oktober 18, 2010

Gara-gara Ga Punya Email

Seorang lelaki melamar pekerjaan sebagai “office boy” di istana Negara.

Julian mewawancarai dia dan membersihkan lantai sebagai testnya. 

“Kau diterima,” katanya,
“Berikan alamat e-mailmu dan saya akan mengirim form untuk diisi dan pemberitahuan kapan kamu mulai bekerja.”

Lelaki itu menjawab,
“Tapi saya tidak punya komputer, apalagi e-mail.” 
“Maaf,” kata Julian,
“Kalau kamu tidak punya e-mail, berarti kamu tidak hidup. Dan siapa yang tidak hidup, tidak bisa diterima bekerja.


“Lelaki itu pergi dengan harapan kosong. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan hanya dengan Rp.100.000 di dalam kantongnya.
Kemudian ia memutuskan untuk pergi ke Pasar dan membeli 10kg tomat. 
Ia menjual tomat itu dari rumah ke rumah. Kurang dari 2 jam,
dia berhasil melipat-gandakan modalnya. Dia melakukan kerjanya tiga kali, dan pulang dengan membawa Rp.300.000.

Dia pun sadar bahwa dia bisa bertahan hidup dengan cara ini. 

Ia mulai pergi bekerja lebih pagi dan pulang larut. Uangnya menjadi lebih banyak 2x sampai 3x lipat tiap hari.

Dia pun membeli gerobak,
lalu truk, dan akhirnya ia memiliki armada kendaraan pengiriman sendiri.

5 tahun kemudian…….,

Lelaki itu sudah menjadi salah satu pengusaha makanan terbesar. 
Ia mulai merencanakan masa depan keluarga, dan memutuskan untuk memiliki asuransi jiwa.
Ia menghubungi broker asuransi,
Sang brokerpun menanyakan alamat e-mailnya. 

Lelaki itu menjawab,
“Saya tidak punya e-mail.”

Sang broker bertanya dengan penasaran,
“Anda tidak punya e-mail, tapi sukses membangun sebuah usaha besar.
Bisakah Anda bayangkan,
sudah jadi apa Anda kalau Anda punya e-mail ?!”

Lelaki itu menjawab,
“Ya, jika saya punya email, saya menjadi Office boy di Istana Negara !!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar