Januari 18, 2010

Nonton Sang Pemimpi di Lapangan

Minggu, 17 Januari 2010, malam...

Aku dengar ada layar tancap yang muterin film Sang Pemimpi, yang merupakan kelanjutan dari sekuel nsebelumnya, Laskar Pelangi, yang sempat menjadi buah bibir di Indonesia. Layar tancap tersebut digelar di halaman Kantor Gubernur Pemprov Kepulauan Bangka Belitung, dan gratis... Wajar lah...karena film Sang Pemimpi itu mengambil setting lokasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tepatnya di Pulau Belitung, Kabupaten Belitung Timur, sama halnya dengan film terdahulunya, Laskar Pelangi, juga mengambil tempat yang sama.

Aku awalnya tidak sepenuhnya tertarik dengan acara itu, tapi ada teman yang begitu antusias ngajak nonton di sana. Secara di Pangkalpinang ga ada bioskop, dan aku juga belum nonton, dan belum pernah tau layar tancap tu gimana...ya udah aku ikutin...

Sampai di sana, wow.... penuh banget! begitu antusiasnya warga Bangka Belitung datang ke acara gratisan ini... Tempatnya gelap, wajar lah..kan mau nonton... Truz ada layar yang lebar banget, mungkin 4x baliho iklan... dan para pengunjung tidak disiapkan apapun. Kalo mau nonton ya duduk di lapangan, itu lah yang kami lakukan. Suasananya sangat terbuka, syukur ga hujan, sebaliknya langit sangat cerah, bintang-bintang sangat jelas terlihat, fantastik!!!

ya, pemandangan bintang itu sangat menyita perhatianku cukup lama, dibanding dengan filmnya. Tempat kami duduk sekitar 50 meter dari layar raksasa tersebut. Pengen sie aku ambil foto suasananya, tapi ga bawa kamera, cuma kamera hape dan ga maksimal, gelap banget..

di sisi lapangan tampak banyak yang menjajakan dagangannya.. hampir kayak pasar malam... banyak mainan di jual juga, termasuk balon gas berbentuk pesawat, yang terhitung 2 balon terlepas ke udara, lenyap dalam kegelapan malam.

"ngapain aku ke sini?", pikirku. Aku pun mencoba berkonsentrasi dengan filmnya. Aku perhatikan......dan habis. Aku ga ngerti...filmnya ceritain tentang apa, dan konfliknya apa. Aku juga ga baca novelnya...

Aku sering membayangkan dimana lokasi syutingnya tu. Secara aku pernah ditugaskan ke kabupaten tersebut. Dan beberapa pemain Sang Pemimpi sempat bersebelahan kamar dengan kamar hotelku.

Kesimpulannya...........
Warga Bangka Belitung seperti kehabisan akal akan hal yang dapat mereka banggakan dari apa yang mereka punya. Pulau Belitung memang cukup mempesona, tapi mereka membanggakan nama Laskar Pelangi yang menurutku tidak terlalu mengekspose lokasinya... Dan Laskar Pelangi dan sejenisnya adalah hasil karya orang lain, itulah yang mereka banggakan.
"Negeri Laskar Pelangi", ujarnya dengan bangga. Menggunakan judul suatu novel yang membesarkan nama daerah mereka... Aneh aja buatku... Kenapa mereka ga membuat suatu khas tersendiri yang dapat membesarkan nama daerah mereka??
Jujur, aku ga ngerti makna dari kata Laskar Pelangi tu... Apa ga ada yang lain yang bisa lebih dibanggakan???

--no offense--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar